Cilodong | jurnaldepok.com
Diduga tak suka melihat senyum pasangan Calon Wali-Wakil Wali Kota Depok, H. Supian Suri-Chandra Rahmansyah, papan reklame yang disewa tim pemenangan kini diserobot oleh orang tak dikenal.
Semula, reklame yang berada di Jalan Raya Jati Mulya, Kecamatan Cilodong, tepatnya di ujung Jalan GDC bergambarkan foto pasangan calon Supian-Chandra. Namun, dini hari tadi, papan reklame tersebut ditutup oleh foto Wali Kota Depok, Mohammad Idris dengan tulisan ‘Terima Kasih Wajib Pajak Kota Depok Yang Telah Membayar Pajak Daerah Tepat Waktu’.
Menanggapi peristiwa itu, Ketua Relawan Divisi Informasi, Logistik dan Rumah Tangga, Adi Gunadi mengungkapkan, dirinya baru mengetahui penyerobotan reklame itu pada, Rabu (25/09/24) pagi.
“Ya, tadi pagi kami mendapat laporan bahwa gambar Pak Supian dan Pak Chandra ditutup oleh foto wali kota. Kami tidak tahu siapa yang melakukan itu, ini jelas unsur kesengajaan,” ujarnya kepada jurnaldepok.com, sore tadi.
Ia mengatakan, papan reklame berukuran kurang lebih 2×6 meter itu telah disewanya sejak 13 September lalu.
“Kami sewa seharga Rp 15 juta hingga akhir November nanti. Itu sudah termasuk pajak reklame dan lainnya. Motifnya kami enggak tahu sampai gambar paslon kami ditutup, bisa saja yang merintah gak suka melihat senyum dan aura kemenangan dari jagoan kami,” paparnya.
Hingga kini pihaknya masih mencari tahu siapa pelakunya. Ia menilai, cara-cara tersebut tak pantas dilakukan, terlebih hari ini kampanye baru saja dimulai.
Untuk menelusuri peristiwa tersebut, Jurnal Depok langsung menghubungi Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Wahid Suryono. Ketika dikonfirmasi, Wahid mangaku tidak tahu menahu siapa yang melakukan hal tersebut.
“Setelah kami selidiki, pertama kami tidak memasang itu, kedua tiang itu juga bukan punya pemda, yang ketiga enggak bayar pajak juga, di kami tidak ada catatannya. Kami enggak tahu itu, malah tahunya dari sampean (media, red),” kilahnya.
Wahid juga mengelak, meskipun isi konten reklame itu bertuliskan terima kasih kepada wajib pajak, namun dirinya tidak mengakui itu milik BKD karena tidak ada lebel atau logo dari BKD.
“Siapa aja bisa masang itu di jaman begini. Enggak tahu kalu itu. Memang BKD secara resmi pernah masang yang seperti itu, yang kedua kami telah cek ke anak-anak enggak ada yang masang baliho kaitan dengan pajak. Intinya yang di GDC maupun di Pasar Pucung enggak ada (bukan punya BKD, red),” katanya.
Sebelumnya, perusakan Alat Peraga Sementara (APS) milik pasangan calon Supian-Chandra juga pernah terjadi beberapa minggu lalu. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu sengaja merusak dengan cara menutup hingga merobek APS milik Supian-Chandra. n Rahmat Tarmuji