Margonda | jurnaldepok.com
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok membatasi penoton yang akan menyaksikan debat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok di studio televisi pada putaran pertama Minggu, 3 Nopember 2024.
Ketua KPU Depok, Willi Sumarlin mengatakan, debat perdana pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Pilkada Depok 2024 bakal digelar oleh KPU Kota Depok, Minggu (03/11/24).
“Debat akan digelar di studio TvOne di Kuningan, Jakarta Selatan. Karena keterbatasan kapasitas ruangan, tidak semua pendukung paslon dapat mengikuti jalannya debat di studio,” ujarnya, kemarin.
Dikatakannya, setiap Paslon hanya diperbolehkan membawa sekitar 30 pendukung yang bisa masuk ke dalam studio debat paslon.
“Maka hanya beberapa pendukung yang nanti dapat terfasilitasi untuk masuk ke dalam studio. Yang tidak dapat, nanti menyaksikan melalui layar yang sudah disediakan oleh pihak televisi di luar studio,” katanya.
Willi menyebut, pihaknya kini masih mematangkan tema debat sekaligus pertanyaan bersama para panelis. Meski belum memerinci topik yang akan diangkat pada debat, namun tema yang bakal disajikan terkait berbagai permasalahan di Kota Depok.
“Pokoknya ya terkait permasalahan yang ada di Kota Depok. Masalah ekonomi, masalah pengembangan sumber daya manusia dan sebagainya,” terang Willi.
Rencananya, akan ada tiga segmen dalam debat, meliputi pemaparan visi-misi, menjawab pertanyaan panelis dan tanya jawab antarpaslon.
Sementara itu Anggota KPU Depok Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Achmad Firdaus mengungkapkan, debat ini direncanakan akan disiarkan langsung melalui beberapa stasiun TV nasional, seperti TVOne, TVRI dan iNews disertai dengan live streaming dan siaran radio di RRI.
Ia menambahkan, KPU akan menerapkan sistem ID card untuk peserta yang hadir guna menjaga keteraturan. Meskipun jumlah peserta akan dibatasi, Firdaus menyatakan bahwa antusiasme pendukung sering kali melampaui kapasitas, seperti yang terjadi pada acara pengundian nomor urut sebelumnya.
“Walaupun dibatasi, pendukung seringkali membludak. Jadi kami harus mempertimbangkan itu. Kami pastikan keamanan dan keselamatan tetap prioritas,” tandasnya.
Lebih lanjut Firdaus menjelaskan, tim perumus pertanyaan akan dibantu oleh Bappeda, serta didukung oleh tim teknis lainnya untuk memastikan kelancaran acara.
Debat kandidat ini, menurut Firdaus, merupakan bagian dari strategi sosialisasi KPU Depok untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada.
“Harapannya, masyarakat bisa menjadi pemilih yang cerdas dengan mengetahui dan menilai sendiri calon-calon pemimpin sebelum mereka memilih,” tambahnya.
Dia menegaskan, meskipun debat ini adalah bagian dari sosialisasi, aspek teknis pelaksanaannya sedang dikoordinasikan secara ketat, termasuk kemungkinan pelaksanaan debat pada sore hari agar lebih nyaman bagi peserta maupun penonton. n Aji Hendro