HedlineKhutbah Jumat

Khutbah Jumat: Inkonsistensi Yahudi

Oleh: KH. Syamsul Yakin
Waketum MUI Kota Depok

Inkonsistensi Yahudi, pertama, terekam dalam makna ayat berikut, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kepada al-Qur’an yang diturunkan Allah”. Mereka berkata, “Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami” (QS. al-Baqarah/2: 91).

Faktanya, tulis Syaikh Nawawi dalam kitab Tafsir Munir, mereka tidak beriman kepada Taurat dan kitab suci lainnya yang diturunkan kepada para nabi yang linier dengan syariat Nabi Musa.

Kedua, inkonsistensi Yahudi diberitakan langsung oleh Allah, “Dan mereka kafir kepada al-Qur’an yang diturunkan sesudahnya, sedang al-Qur’an itu adalah (Kitab) yang hak, yang membenarkan apa yang ada pada mereka” (QS. al-Baqarah/2: 91).

Maksudnya, Yahudi yang hidup pada masa Nabi Muhammad juga mengingkari Nabi Isa dan Injil, termasuk Nabi Muhammad dan al-Qur’an. Padahal seruan Allah, “Berimanlah kepada al-Qur’an yang diturunkan Allah” adalah beriman kepada semua kitab suci yang diturunkan dari langit, seperti Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’an.

Jelas Yahudi dalam hal ini berbuat inkonsistensi. Padahal semua nabi dan kitab suci berisi tentang ajaran tauhid.

Ketiga, inkonsistensi Yahudi terlihat juga pada firman Allah, “Katakanlah, “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?” (QS. al-Baqarah/2: 91).

Dengan pertanyaan yang lebih tegas, “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman kepada Taurat?”

Dalam pandangan penulis kitab Tafsir Jalalain, inkonsistensi Yahudi kian nyata karena sejatinya isi Taurat memuat larangan membunuh para nabi. Pertanyaan pada penggal ayat di atas dialamatkan kepada Yahudi yang ada di masa Nabi Muhammmad. Al-Qur’an mengkritik Yahudi pada masa Nabi Muhammad yang mengikuti perbuatan nenek moyang mereka.

Perlu juga ditanyakan kepada mereka, alasan apakah yang membenarkan mereka membunuh para nabi? Padahal di dalam Taurat haram hukumnya membunuh. Kesimpulannya, pembunuhan Yahudi terhadap Nabi Zakaria, Yahya, dan Isa adalah kekafiran. Inkonsistensi Yahudi melahirkan kekafiran.*

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button