Laporan: Rahmat Tarmuji
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) skema Penerapan Iptek Berbasis Kelompok Bidang Keahlian (PPIKBK) dari Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam bidang otomasi.
Program yang bertema “Optimalisasi Kompetensi Siswa SMK Bidang Otomasi Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Trainer Kit PLC-SCADA,” kegiatan ini bertujuan membantu siswa lebih siap menghadapi kebutuhan industri.
Pengmas ini melibatkan dua sekolah mitra, SMKN 4 Depok dan SMK Bunda Kandung. Dalam kerja sama ini, tim berfokus pada pembuatan dan penggunaan trainer kit Programmable Logic Controller (PLC) dan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA). Trainer kit ini dirancang untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek, memungkinkan siswa berlatih dengan simulasi skenario nyata di industri.
Selama program dilaksanakan, siswa dilatih menggunakan trainer kit agar lebih familiar dengan sistem otomasi industri. Dengan pelatihan ini, mereka bisa mendapatkan keterampilan praktis yang relevan dan siap diterapkan di dunia kerja. Program ini dimulai dengan pembuatan trainer kit, dibantu oleh mahasiswa Teknik Elektro, lalu dilanjutkan dengan pelatihan untuk guru dan siswa tentang cara penggunaan trainer kit PLC-SCADA secara efektif.
Silo Wardono, Ketua Pengmas mengatakan, kegiatan tersebut sebagai wujud komitmennya untuk meningkatkan kompetensi generasi muda, khususnya dibidang otomasi industri yang sangat penting bagi masa depan industri di Indonesia.
“Pelatihan ini juga bertujuan mempersiapkan siswa agar lebih kompetitif di pasar kerja, terutama di sektor otomasi yang berkembang pesat. Dengan keterampilan yang mereka dapatkan, siswa diharapkan bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui inovasi di industri otomasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, program ini mendapat respons positif dari sekolah mitra dan para siswa, yang antusias mengikuti pelatihan.
Sementara itu Murie Dwiyaniti, Anggota Tim Pengmas sekaligus pengajar berharap, pelatihan ini dapat memberikan siswa SMK keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri otomasi saat ini.
“Dengan pengalaman langsung menggunakan trainer kit PLC-SCADA, mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan mampu bersaing di pasar kerja industri yang semakin kompetitif. Kami juga memberikan pelatihan kepada para guru agar pembelajaran ini bisa terus berjalan dan berkembang di sekolah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih lama,” tandas Murie.
Salah satu guru dari SMKN 4 Depok, Febri Febry Hindrawan memberikan tanggapan positif mengenai kegiatan ini.
“Pelatihan ini sangat membantu kami, baik guru maupun siswa untuk memahami teknologi terkini dibidang otomasi. Dengan adanya trainer kit PLC-SCADA ini, siswa bisa langsung belajar dan mempraktikkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industry,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia menilai pelatihan ini juga akan meningkatkan kualitas lulusan sekolahnya dan mempersiapkan mereka lebih baik untuk memasuki dunia kerja.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia, serta menciptakan tenaga kerja yang lebih kompeten dibidang otomasi,” pungkasnya. n