Pancoran Mas | jurnaldepok.com
Pimpinan Pondok Pesantren Sa’id Yusuf, Dr. KH. Saroni, NA menyayangkan pemberitaan yang menyatakan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) berpihak dan terkesan diteror pada paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok setelah berpoto bersama dirinya usai acara pembinaan Karakter ASN.
“Perlu saya tegaskan bahwa tidak ada ASN yang berekspresi pada foto saya bersama para lurah dan camat usai pelaksanaan pembinaan Karakter ASN. Saya diminta untuk menjadi pemateri dan pada foto itu sangat jelas hanya saya yang berekspresi memperlihatkan salam dua jari, lalu kenapa ASN yang dipersalahkan?,” ujar Saroni kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dia mengingatkan kepada para pendukung kubu sebelah agar tidak panik dan mencari celah untuk menyalahkan orang lain karena tindakan seperti itu bukan cuma tidak etis dan memalukan, namun dapat menimbulkan permasalahan yang dapat merugikan orang lain.
“Saya rasa kubu sebelah enggak perlu kalut, fenomena seperti ini biasa dalam proses pesta demokrasi termasuk pada pilkada, kayak orang enggak berpengalaman aja, karena jika semua momen dipolitisir nanti saat saya foto bersama ASN dengan mengacungkan golok apakah nanti dibilang ASN akan tawuran,” imbuhnya.
Dia meminta kepada semua pihak terutama kepada para pendukung paslon untuk tidak mudah terprovokasi terhadap suatu momentum yang belum jelas duduk perkaranya, ada baiknya tabayun dulu sebelum mengambil sikap.
“Termasuk media yang menayangkan berita tersebut harusnya bertanya dulu kepada para pihak yang ada dalam objek pemberitaan,” tegas Saroni.
Saat ditanya terkait dukungan dirinya terhadap paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Pilkada 27 November nanti, pria bertubuh gempal ini mengaku konsisten mendukung paslon nomor urut 2, Supian-Chandra dan tidak pernah terbesit untuk pindah haluan ke kubu sebelah.
“Saya beberapa kali dirayu agar pindah ke kubu sebelah, tapi saya enggak mau dan tetap konsisten mendukung paslon nomor urut 2 apapun konsekwensinya, intinya mending saya ora madang daripada harus mendukung paslon lain,” tegasnya.
Dia menegaskan, dukungan dirinya terhadap paslon nomor urut 2 merupakan sikap mutlak dan terang-terangan, baik secara pribadi maupun dalam kapasitas dirinya sebagai pimpinan pondok pesantren.
“Mohon maaf saya bukan tipe orang yang plin plan, dan akan terus konsisten memberikan dukungan untuk paslon nomor dua,” tandasnya.
Saroni mengatakan perlu mengklarifikasi munculnya pemberitaan di salah satu media yang menuding ASN berpihak pada salah satu paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota hanya karena berfose dengan dirinya usai melaksanakan kegiatan pembinaan karakter dengan harapan agar publik mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya dan tidak seperti yang telah diberitakan pada media tersebut.
“Publik harus tahu duduk persoalan sebenarnya, jangan menelan mentah-mentah isi berita yang tidak jelas siapa narasumbernya dan apa masalahnya,” tutupnya. n Asti Ediawan