HedlinePemerintahan

Bahas Anggaran Rp 300 Juta/RW, Musrenbang Kelurahan Limo Berlangsung Alot

Limo | jurnaldepok.com
Puluhan stakeholder Kelurahan Limo, Kecamatan Limo terlihat sangat antusias membahas usulan prioritas pengelolaan dana anggara Rp 300 juta / RW yang di paparkan pada ajang Musrenbang tingkat Kelurahan Limo tahun 2025 untuk realisasi tahun 2026.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, H. Abdul Hamid mengaku dapat memaklumi jika pelaksanaan Musrenbang yang melibatkan para Ketua Lingkungan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Ulama, unsur Kepemudaan, dan Kader PKK serta berbagai unsur lainnya berlangsung a lot.

Pasalnya, kata dia, pengelolaan dana anggaran untuk tahun 2026 tidak lagi dilaksanakan oleh Kantor Kelurahan namun langsung dikelola oleh pengurus RW sehingga banyak stakeholder yang belum mengetahui menu menu apa saja yang dapat terakomodir dalam pengelolaan dana anggaran versi baru tersebut.

“Ya, memang banyak yang bertanya apa saja kegiatan yang masuk dalam menu usulan, kami dapat memaklumi karena untuk realisasi tahun 2026 pengelolaan anggaran pembangunan di wilayah tidak lagi dilakukan di tingkat Kelurahan tapi langsung di kelola oleh pengurus RW,” ujar Abdul Hamid.

Pernyataan senada disampaikan oleh Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Setda Kota Depok.Tri Rejeki Handayani.

“Ya, memang banyak sekali stakeholder yang memanfaatkan ajang Musrenbang kali ini untuk bertanya soal kegiatan pembangunan yang masuk dalam menu pengelolaan dana anggaran Rp 300 / Rw, itu bisa kami maklumi kerena memang ada perubahan dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran begitu juga dengan nilai anggarannya, tapi yang jelas jika ada usulan yang tidak tercantum dalam menu nanti dapat diajukan kembali pada Musrenbang tingkat Kecamatan,” kata Kiki sapaan akrab Tri Rejeki Handayani.

Sementara Lurah Limo, Kecamatan Limo, AA. Abdul Khoir meminta kepada para Ketua RW agar lebih selektif dalam mengajukan usulan sehingga usulan yang diajukan benar benar mengacu pada kebutuhan bukan karena kepentingan.

“Memang jika dilihat nilai anggaran yang akan digulirkan cukup besar, tapi jika pemanfaatannya tidak tepat sasaran maka nilai manfaatnya tidak akan maksimal,” tandasnya.

Selain diikuti oleh puluhan stakeholder, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Limo, juga di hadiri oleh Camat Limo, Sudadih, para Lurah se – Kecamatan Limo, Anggota DPRD Dapil BCL, Imam Turidi dan Binton Nadapdap, serta sejumlah unsur lainnya. n Asti Ediawan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button