Margonda | jurnaldepok.com
Laporan kasus curanmor di Depok cukup fluktuatif, namun kepolisian berusaha lebih intens untuk melakukan pengungkapan, serta menangkap para tersangka curanmor.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Dermawan Kristianus Zendrato mengatakan, jika mengacu pada total laporan, kasus curanmor dinilai cukup.
Di mana, saat melakukan aksinya di Kota Depok, tidak mengenal siang maupun malam. Saat pemilik maupun pengguna kendaraan lengah, para tersangka curanmor akan melakukan aksinya.
“Rata-rata fluktuatif ya, antara siang dan malam,” katanya.
Hasil analisa Satreskrim Polres Metro Depok, lanjut dia, para tersangka curanmor terdapat kesamaan modus operandi, namun tergantung dari kelompok curanmor.
Dikatakannya, Polres Metro Depok telah melakukan pemetaan wilayah rawan berdasarkan laporan dan hasil pengungkapan.
“Paling banyak itu di Kecamatan Tapos dan Cimanggis ya, dari para tersangka yang ditangkap, terdapat satu tersangka residivis,” paparnya.
Sebelumnya terjadi pencurian kendaraan bermotor, dimana pelaku berhasil menggasak empat motor sekaligus saat melalukan aksinya di Komplek TOA, Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos.
Pelaku berhasil mencuri empat sepeda motor sekaligus dari garasi salah satu rumah di lokasi kejadian. Berdasarkan informasi yang diterima, empat motor yang dicuri yakni Yamaha NMAX hitam doff dengan velg emas, tahun 2018, dua unit Honda Beat, satu unit Honda Vario.
Semua kendaraan diketahui telah terkunci stang dan berada di dalam garasi. Dalam aksi tersebut, pelaku juga sempat mencoba mencuri motor Honda Scoopy, namun gagal membawanya.
Ketua RW 02 Kelurahan Sukamaju Baru, Suwarno menjelaskan, komplotan pelaku curanmor beraksi saat lingkungan dalam kondisi sepi.
Dalam aksinya, komplotan pelaku curanmor tersebut masuk melalui gerbang komplek yang tidak dijaga
“Kejadian pukul 04.00 WIB, kondisinya memang lagi sepi soalnya malamnya hujan. Yang dibobol ada tiga rumah, tapi motor yang diambil ada empat, Beat sama 1 N-Max,” pungkasnya. n Aji Hendro