HedlineKhutbah Jumat

Khutbah Jumat: Buah-Buahan Surga Berpasangan

Oleh: Syamsul Yakin
Dai LDDA Kota Depok

Secara umum, segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan. Allah menjelaskan, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (QS. al-Dzariyat/51: 49). Dalam ayat ini yang dimaksud berpasang-pasangan, menurut pengarang Tafsir Jalalain, adalah ada pria dan wanita, ada langit dan ada bumi, ada matahari dan ada bulan, ada dataran rendah dan ada dataran tinggi, ada musim panas dan ada musim dingin, ada rasa manis dan pahit.

Secara khusus, ayat serupa berbicara tentang keunikan buah-buahan surga. Salah satu keunikan buah-buahan surga adalah berpasang-pasangan. Allah berfirman, “Dan dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan” (QS. al-Rahman/55: 52). Menurut pengarang Tafsir Jalalain yang dimaksud “berpasangan” adalah dua jenis-dua jenis. Ada jenis buah-buahan yang basah dan ada yang kering.

Keunikan lain mengenai buah-buahan surga tersebut diungkap oleh para mufasir dalam karya magnum-opus mereka. Pertama, pengarang Tafsir Jalalain mengatakan bahwa buah Hanzhal atau Brotowali yang selama di dunia terkenal akan rasa pahitnya karena mengandung zat pahit pikroretin, di surga terasa manis.

Kedua, buah-buahan surga itu berbeda dari segala macam buah-buahan yang telah manusia kenal (warna dan lezatnya) dan yang terbaik kualitasnya dari apa yang pernah manusia ketahui selama di dunia. Jadi, buah-buahan surga dari berbagai segi mengungguli buah-buahan dunia. Termasuk kelezatannya yang tak pernah dirasakan lidah, keindahannya yang tak pernah disaksikan mata.

Ketiga, al-Zuhaili menuliskan bahwa jenis buah yang basah dan yang kering sama-sama nikmat dan lezat. Tentu hal ini berbeda dengan buah-buahan di dunia. Menariknya, manusia yang memakannya akan merasakan rasa yang sama dengan yang dimakan di dunia namun berbeda tingkat kelezatan nya. Di samping memang ada buah yang sama sekali baru dilihat dan dirasakan.

Selanjutnya, ayat di atas berkorelasi dengan makna ayat, “Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (QS. al-Ra’d/13: 3).

Berbagai keunikan buah-buahan surga yang berpasang-pasangan itu kelak diberikan kepada para hamba yang bertakwa. Oleh karena itu, pantas saja kalau kembali Allah bertanya kepada jin dan manusia, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. al-Rahman/55: 53).*

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button