Limo | jurnaldepok.com
Berbagai faktor yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan masyarakat dapat memicu terjadinya perubahan iklim yang dapat merugikan kesehatan manusia.
Untuk menyiasati hal tersebut diperlukan bebagai langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat khususnya warga perkotaan yang notabene sangat rentan terdampak terhadap efek negatif dari perubahan iklim.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), Puskesmas Limo, dr. Toni Hermawan saat dimintai pendapatnya terkait dampak perubahan iklim bagi kesehatan masyarakat khususnya warga perkotaan.
Dia menyarankan dalam mengahadapi perubahan iklim diperlukan tindakan secara bersama dan dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
Sejumlah kebijakan dan tindakan yang harus dilakukan diantaranya, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi guna mengurangi emisi karbon, hemat energi listrik, mengonsumsi makan lokal secara berkelanjutan dan mengurangi asupan berupa daging bakar seperti sate dan jenis makanan berbahan dasar daging.
Selain itu, Toni juga menyarankan kepada warga untuk meningkatkan disiplin dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan pengetahuan terkait dampak kemasan makanan atau minuman yang terbuat dari bahan plastik.
“Sebenarnya banyak sekali tips yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi perubahan iklim agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan, namun pada prinsipnya semua bermuara pada penerapan pola hidup yang dilakukan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Dia menambahkan, penanaman pohon dan penghijauan lingkungan juga menjadi sangat penting dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari perubahan iklim lantaran keberadaan pohon dapat membantu menyerap karbondioksida dan meningkatkan kualitas udara sehingga udara yang terhisap tidak mengandung banyak atau minim unsur karbon dioksida yang dapat merugikan kesehatan.
“Mulai sekarang ajarkan kepada anak agar gemar menanam pohon untuk meningkatkan produksi oksigen yang sangat baik untuk kesehatan dan mengikat karbon yang memberi dampak kurang baik bagi kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut Toni menyarankan kepada masyarakat untuk lebih bijak penggunaan kamasan plastik sekali pakai karena kebiasaan buruk tersebut sangat besar kontribusinya pada timbulnya dampak negatif dari perubahan iklim.
“Sekarang sudah banyak komunitas peduli lingkungan yang kerap turun langsung memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, saran saya ada baiknya warga ikut bergabung dengan komunitas komunitas tersebut atau paling tidak mendukung kebijakan program pelestarian lingkungan yang telah dicanangkan untuk menjaga keutuhan ekosistem yang pastinya akan sangat berdampak terhadap kesehatan manusia,” pungkas Toni. n Asti Ediawan