Limo | jurnaldepok.id
Kegiatan Budidaya Maggot yang dipusatkan di Jalan Taba 1 RT 02/10, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, belum mendapatkan hasil maksimal hal ini dapat dilihat dari minimnya hasil panen perdana yang telah dilakukan pada beberapa hari silam.
Jayadi salah satu warga yang diperbantukan pada aktivitas budidaya Maggot Meruyung mengklaim belum maksimalnya hasil panen perdana budidaya maggot di Meruyung disebabkan minimnya pakan sehingga mempengaruhi ukuran besaran maggot yang dipanen.
“Kendala kami sekarang ini soal pengadaan pakan yang menurut kami masih sangat kurang, hal ini berdampak terhadap tumbuh kembang maggot yang tidak maksimal,” ujar Jayadi.
Pernyataan senada disampaikan oleh Ahmad Amarullah selaku Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Meruyung Mandiri yang ditugaskan mengelola pilot projek budidaya Maggot di Kelurahan Meruyung.
AA, sapaan akrab Ahmad Amarullah menegaskan support pengadaan pakan berupa sampah organik dari masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan budidaya Maggot sebab kata dia pengadaan pakan maggot yang bersumber dari dana pendampingan tidak mencukupi sehingga pakan yang diberikan forsi nya harus ditambah dan disesuaikan dengan kebutuhan.
“Ya, kami lihat maggot hasil panen perdana ukurannya agak kecil dan setelah saya tanya ke pekerja ternyata pakannya kurang banyak sehingga kualitas maggot yang dihasilkan kurang bagus,” ungkap AA.
Menanggapi hal ini, Lurah Meruyung, Kecamatan Limo, Asep Suherman mengaku telah menginstruksikan kepada para Ketua lingkungan agar menggerakkan kegiatan memilah sampah di lingkungan masing masing dengan tujuan agar sampah organik sisa memasak dapat diambil oleh pegawai budidaya maggot untuk dijadikan makanan tambahan maggot.
“Terus terang saya sangat berharap budidaya maggot ini dapat memberikan dampak terhadap peningkatan penghasilan masyarakat karena pangsa pasarnya sangat jelas dan harganya lumayan bagus,” ungkap Asep Suherman.
Dikatakannya permasalahan pakan yang disampaikan oleh para pekerja di rumah maggot dapat disiasati dengan mengajak masyarakat untuk menggiatkan pemilahan sampah mulai dari level rumah tangga.
“Saya sudah minta kepada Ketua lingkungan agar menyosialisasikan kegiatan memilah sampah dan sampah organik nya nanti akan diambil oleh petugas dari rumah maggot untuk dioptimalkan sebagai pakan maggot,” imbuhnya.
Disisi lain, Koordinator Unit Pengolahan Sampah (UPS) Limo, Casmin HS yang ditugaskan sebagai pendamping program rumah maggot di Limo mengatakan akan memberikan pupuk organik secara gratis bagi warga yang melakukan pemilahan sampah dirumah dan pihaknya siap mengambil sampah yang sudah terpilih di setiap rumah sehingga warga tidak perlu bingung untuk membuang sampah.
“Kami siap mengambil sampah yang sudah terpilah dan sebagai imbalannya kami akan memberikan pupuk organik gratis untuk warga yang rutin melakukan pemilahan sampah,” tutupnya. n Asti Ediawan