Pancoran Mas | jurnaldepok.com
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok saat ini sedang menelusuri aksi cawe-cawe dan kampanye Wali Kota Depok, Mohammad Idris untuk pasangan calon IBH-Ririn.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kota Depok, Sulastio mengaku sudah menerima informasi tersebut.
“Saat ini kami Bawaslu sedang melakukan penelusuran. Bawaslu sudah menerima informasinya via DM untuk selanjutnya dijadikan informasi awal,” ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan melakukan penelusuran untuk melengkapi informasi.
“Setelah itu baru kami putuskan memenuhi unsur pelanggara atau tidak,” katanya.
Sementara itu Ketua Relawan Basis 24, Kasno mengatakan, sudah melihat rekaman video tersebut. Dia pun menduga bahwa Idris sedang melakukan kampanye untuk paslon nomor urut 01.
“Kami melihat dari video tersebut, tentunya kami sebagai warga sangat menyayangkan. Seharusnya kalau beliau (wali kota) ingin turut serta berpartisipasi kampanye sebaiknya beliau mengajukan cuti, baru untuk melepaskan fasilitas sebagai pejabat negara,” katanya.
Dia meyakini dugaannya bahwa wali kota sedang kampanye itu berdasarkan video yang beredar luas di masyarakat. Dia pun meminta agar Bawaslu Kota Depok melakukan tindakan atas informasi yang beredar tersebut.
“Kami melihat kalau sesuai dengan video beredar, kami menduga bahwa wali kota depok sudah berkampanye terhadap pasangan calon. Ini tentunya kembali lagi apakah Bawaslu masih punya nyali atau tidak untuk memanggil Wali Kota Depok yang patut diduga melakukan kampanye terhadap salah satu pasangan calon,” tegasnya.
Kasno meminta agar Idris harus patuh aturan. Jika memang wali kota ingin terlibat kampanye maka sebaiknya mengajukan cuti. Ia juga meminta Idris memberikan contoh bagi anak buahnya dan warga Depok.
“Saran kami sebaiknya jika pejabat negara khususnya wali kota ingin berpartisipasi memenangkan salah satu pasangan calon, beliau harus mengikuti regulasi dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kata lain beliau harus cuti terlebih dahulu. Seorang pejabat apalagi wali kota harus punya malu dan memberi contoh suri tauladan yang baik terhadap warga khususnya peserta Pilkada,” ungkapnya.
Sebelumnya, ramai beredar sebuah rekaman video Wali Kota Depok, Mohammad Idris diduga sedang ikut kampanye untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon). Dalam rekaman yang beredar, Idris terlihat memakai jaket dan topi warna oren.
Informasi yang didapat, kegiatan kampanye itu dilangsungkan di lapangan futsal Perumaah Pondok Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, pada Senin 30 September malam. Video yang beredar luas itu berdurasi 1 menit 25 detik.
“Pasangan calon pada Pilkada tahun 2024 ada dua. Tapi tetap yang menang satu. Benar ya? Yang menang kudu satu, setuju?,” kata Idris dalam video tersebut.
Dirinya mengakui bahwa kedatangannya ke acara tersebut adalah untuk menyosialisasikan pasangan calon nomor urut 01 yaitu IBH-Ririn. Idris mengajak supaya warga mau bareng-bareng membangun Depok.
“Saya mohon maaf saya sedang tidak dinas sebagai wali kota, tapi masih ada jabatannya wali kota. Saya diminta datang ke sini untuk mensosialisasi dan mengajak bapak ibu untuk kita bareng-bareng kembali dan meningkatkan Kota Depok bisa lebih maju, setuju bu ya?,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Idris juga menanggapi keluhan warga soal jalan yang belum diaspal. Dia pun berjanji akan merealisasikan aspirasi warga.
“Persoalan yang disampaikan oleh tadi itu bagian dari persoalan kota. Jalan ternyata baru sebagian diaspal. Mudah-mudahan nanti besok pagi saya lapor sama wali kota supaya bisa diguyur sama aspal. 100 meter ya kan, enggak lebih,” ucapnya. n Aji Hendro